Hallo
sobat berjumpa lagi dengan saya yosandika. Di postingan kali ini saya akan
membahas tentang
Minyak bumi atau Gas Oil. Sebelum membahas lebih mendalam saya
akan memaparkan dasar-dasar pengertian apas ih minyak bumi itu ?? What is Gas Oil ?? ge oil and gas..
Pastinya sobat telah mengenal tentang minyak
bumi,seperti sobat jika akan berpergian kesuatu tempat menggunakan
kendaraa,seperti mobil,motor nah itu semua bahan bakarnya berasal dari
pengolahan minyak bumi yang menghasilkan banyak produk seperti bensin,solar,pertamax,dll.
Nah untuk dikalangan ibu-ibu minyak bumi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk memasak,sekarang memasak sering menggunakan gas,karana kelangkaan minyak tanah.Yang menyebabkan oil prices and gas prices yang melambung tinngi..Sebenarnya gas yang
dipakai untuk memasak itu sebenarnya di dapat dari minyak bumi cair lho..Tau gak kenapa minyak bumi yang cair diolah bisa menjadi gas?? Ada yang mengira itu semua dikerjakan olehorang
minyak para ahli di perminyakan. Dan pasti
anda bertanya-tanya bagaimana cara memasukan gas tersebut kedalam tabung ??
Semuanya akan terjawab di artikel ini. Gas oil ratio in the world can oil price
expensive and current oil prices soar..hehe sok inggris deh jadinya :D
Nah untuk dikalangan ibu-ibu minyak bumi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk memasak,sekarang memasak sering menggunakan gas,karana kelangkaan minyak tanah.Yang menyebabkan oil prices and gas prices yang melambung tinngi..Sebenarnya gas yang
dipakai untuk memasak itu sebenarnya di dapat dari minyak bumi cair lho..Tau gak kenapa minyak bumi yang cair diolah bisa menjadi gas?? Ada yang mengira itu semua dikerjakan oleh
oke langsung saja kita mulai dari :
1.ASAL- USUL MINYAK BUMI
Minyak
bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari
bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam adalah
cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal
dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun
yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian
ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi
batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.
Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.
Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali,
yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam
bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum dinyatakan seperti
dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik,
pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2
(Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
alkali metal + CO2
karbida
karbida + H2O
ocetylena
C2H2
C6H6
komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak
bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2
dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena.
Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini
adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air
(Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada
karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya
tidak cukup banyak karbida di alam.
2.Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis,
minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam
siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan
bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana
karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh
organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan
kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme).
|
P.G. Mackuire yang pertama kali
mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa
argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari
zat organik yaitu:
- Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan
oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat
organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.- Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb.
- Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
- Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
- Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
- Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
2. KOMPOSISI MINYAK BUMI
1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:
- pengumpulan zat organik dalam sedimen
- pengawetan zat organik dalam sedimen
- transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi akumulasi komersial.
Air laut memiliki banyak manfaat Salah satunya, menghasilkan energi listrik dari pusat pembangkit listrik tenaga ombak. Sifat kontinyuitasnya yang tersedia terus setiap waktu menjadikan ombak baik untuk dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik Melalui pembangkit listrik ini, energi besar yang dimiliki ombak dapat diubah menjadi tenaga listrik. Listrik dari tenaga ombak ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini.
Pembangkit listrik tenaga ombak telah diuji cobakan di pulau Islay, di lepas pantai barat Skotlandia, dan menghasilkan 500 KW listrik yang cukup untuk kebutuhan 400 rumah tangga.
Cara kerja pembangkit listrik baru ini sangat sederhana. Sebuah tabung beton dipasang pada suatu ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya dipasang dibawah permukaan air laut. Tiap kali ada ombak yang datang ke pantai, air di dalam tabung beton itu akan mendorong udara yang terdapat di bagian tabung yang terletak di darat. Pada saat ombak surut, terjadi gerakan udara yang sebaliknya dalam tabung tadi. Gerakan udara yang bolak-balik inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan sebuah pembangkit listrik. Sebuah alat khusus dipasang pada turbin itu supaya turbin hanya berputar satu arah, walaupun arah arus udara dalam tabung beton itu silih berganti.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut
Wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau. Cukup banyak selat sempit yang membatasinya maupun teluk yang dimiliki masing-masing pulau. Hal ini memungkinkan untuk memanfaatkan energi pasang surut. Saat laut pasang dan saat laut surut aliran airnya dapat menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik.
Proyek pembangunan pusat listrik tenaga pasang surut yang pertama, terdapat di La Rance, antara St Maro dan Dinard, Brittany, Perancis. Secara resmi, proyek ini dibuka oleh presiden Perancis, Jenderal De Gaulle, bulan November 1956. Pelaksanaan proyek mercusuar ini bertujuan untuk memasok kebutuhan energi. Karena semasa Perang Dunia II, konsumsi listrik Perancis bertambah dua kali lipat. Pemanfaatan pusat listrik energi pasang surut yang direalisasikan di La Ranche Perancis juga diikuti oleh Rusia di Murmansh, Lumboy, Tae Menzo Boy, dan The Thite Sea. Tidak jauh dari Indonesia, ada Australia yang memanfaatkannya di Kimberly. Saat ini potensi energi pasang surut di seluruh samudera di dunia tercatat 3.106 MW.
Untuk Indonesia daerah yang potensial adalah sebagian Pulau Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Papua, dan pantai selatan Pulau Jawa, karena pasang surutnya bisa lebih dari lima meter.
Mekanisme pusat listrik energi pasang surut tergantung pada beberapa faktor: arah angin, kecepatan, lamanya bertiup, dan luas daerah yang dipengaruhi. Oleh karena itu, di dalam penelitian mengenai energi ini faktor meteorologi/geofisika menjadi kuncinya.
Pada pemanfaatan energi ini diperlukan daerah yang cukup luas untuk menampung air laut (reservoir area). Namun, sisi positifnya adalah tidak menimbulkan polutan bahan-bahan beracun baik ke air maupun udara.
Selain panas laut dan pasang surut, masih ada energi samudera lain yaitu energi gelombang. Sudah banyak pemikiran untuk mempelajari kemungkinan pemanfaatan energi yang tersimpan dalam ombak laut. Salah satu negara yang sudah banyak meneliti hal ini adalah Inggris.
Menurut pengamatan Hulls, deretan ombak (gelombang) yang terdapat di sekitar pantai Selandia Baru dengan tinggi rata-rata 1 meter dan periode 9 detik mempunyai daya sebesar 4,3 kW per meter panjang ombak. Sedangkan deretan ombak serupa dengan tinggi 2 meter dan 3 meter dayanya sebesar 39 kW per meter panjang ombak. Untuk ombak dengan ketinggian 100 meter dan perioda 12 detik menghasilkan daya 600 kW per meter.
Karena beberapa laut di Indonesia mempunyai ombak dengan ketinggian di atas 5 meter, maka potensi energi gelombangnya perlu diteliti lebih jauh.
5. Energi Panas Laut
Konversi energi panas laut adalah sistem konversi energi yang terjadi akibat perbedaan suhu di permukaan dan di bawah laut menjadi energi listrik. Potensi terbesar konversi energi panas laut untuk pembangkitan listrik terletak di khatulistiwa. Soalnya, sepanjang tahun di daerah khatulistiwa suhu permukaan laut berkisar antara 25-30°C, sedangkan suhu di bawah laut turun 5-7°C pada kedalaman lebih dari 500 meter.
Terdapat dua siklus konversi energi panas laut, yaitu siklus Rankine terbuka dan siklus Rankine tertutup. Sebagai pembangkit tenaga listrik, konversi energi panas laut siklus Rankine terbuka memerlukan diameter turbin sangat besar untuk menghasilkan daya lebih besar dari 1MW, sedangkan komponen yang tersedia belum memungkinkan untuk menghasilkan daya sebesar itu, alternatif lain yaitu siklus Rankine tertutup dengan fluida kerja amonia atau freon.
Berdasarkan letak penempatan pompa kalor, konversi energi panas laut dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe, konversi energi panas laut landasan darat, konversi energi panas laut terapung landasan permanen, dan konversi energi panas laut terapung kapal.
Konversi energi panas laut landasan darat alat utamanya terletak di darat, hanya sebagian kecil peralatan yang menjorok ke laut. Kelebihan sistem ini adalah dayanya lebih stabil dan pemeliharaannya lebih mudah. Kekurangan sistem jenis ini membutuhkan keadaan pantai yang curam, agar tidak memerlukan pipa air dingin yang panjang.
Status teknologi konversi energi panas laut jenis ini baru pada tahap percontohan dengan kapasitas 100 W dan dengan fluida kerja freon yang dilakukan oleh TEPSCO-Jepang, dengan lokasi percontohan di Kepulauan Nauru. Selain itu dibangun pusat penelitian dan pengembangan konversi energi panas laut landasan darat (STF) yang terletak di Hawaii.
Untuk konversi energi panas laut terapung landasan permanen, diperlukan sistem penambat dan sistem transmisi bawah laut, sehingga permasalahan utamanya pada sistem penambat dan teknologi transmisi bawah laut yang mahal. Jenis ini masih dalam taraf penelitian dan pengembangan.
Konversi energi panas laut terapung kapal beroperasi dengan bebas karena dibangun di atas kapal. Biasanya energi listrik yang dihasilkan untuk memproduksi berbagai bahan yaitu amonia, hidrogen, methanol, dan lain-lain.
Status teknologi konversi energi panas laut jenis ini baru taraf percontohan, dengan nama pembangkit Mini OTEC yang berkapasitas 50 kW dengan lokasi percontohan di laut Hawaii. Mini OTEC menghasilkan daya bersih 10 kW sampai 15 kW. Selain itu, pada tempat yang sama beroperasi konversi energi panas laut dengan nama OTEC1 dengan kapasitas 1 MW.
Perkembangan teknologi konversi energi panas laut di Indonesia baru mencapai status penelitian, dengan jenis konversi energi panas laut landasan darat dan dengan kapasitas 100 kW, lokasi di Bali Utara.
7.KEGUNAAN HASIL PEMISAHAN MINYAK BUMI
Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
Minyak bumi dan gas alam adalah campuran
kompleks hidrokarbon dan senyawa-senyawa organik lain. Komponen hidrokarbon
adalah komponen yang paling banyak terkandung di dalam minyaak bumi dan gas alam.
Gas alam terdiri dari alkana suku rendah, yaitu metana, etana, propana, dan
butana. Selain alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti karbondioksida
(CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), beberapa sumur gas juga mengandung helium.
Sedangkan hidrokarbon yang
terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana dan sikloalkana, senyawa
lain yang terkandung didalam minyak bumi diantaranya adalah Sulfur, Oksigen,
Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel,
Besi dan Tembaga. Komposisi minyak bumi sangat bervariasi dari satu sumur ke
sumur lainnya dan dari daerah ke daerah lainnya.
Perbandingan unsur-unsur yang
terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan hasil analisa,
diperoleh data sebagai berikut :
- Karbon : 83,0-87,0 %
- Hidrogen : 10,0-14,0 %
- Nitrogen : 0,1-2,0 %
- Oksigen : 0,05-1,5 %
- Sulfur : 0,05-6,0 %
Struktur hidrokarbon yang ditemukan
dalam minyak mentah:
1. Alkana (parafin)
CnH2n + 2 , alkana ini memiliki
rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan
yang terbesar di dalam minyak mentah.
2. Sikloalkana (napten)
CnH2n , Sikloalkana ada yang memiliki
cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.
1. Alkana (parafin)
2. Sikloalkana (napten)
siklopentana
|
sikloheksana
|
3. Aromatik
CnH2n -6
aromatik memiliki cincin 6
|
Aromatik hanya terdapat
dalam jumlah kecil, tetapi sangat
diperlukan dalam bensin karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit.
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit.
Zat-Zat Pengotor yang sering
terdapat dalam minyak bumi:
- Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggi pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air. - Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik. - Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer. - Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
3.PROSES
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Proses pembentukan minyak bumi
terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:
- pengumpulan zat organik dalam sedimen
- pengawetan zat organik dalam sedimen
- transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi akumulasi komersial.
Proses kimia organik pada umumnya
dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium, namun berbagai faktor
geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya didalam
sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian di
kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai.
Minyak bumi memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.
Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang.
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.
Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai.
Minyak bumi memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.
Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang.
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.
Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi
peristiwa diatas, diantaranya:
1. Degradasi thermal
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2. Reaksi katalis
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.
3. Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
4. Aktifitas bakteri.
Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.
1. Degradasi thermal
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2. Reaksi katalis
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.
3. Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
4. Aktifitas bakteri.
Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.
Zat organik sebagai bahan sumber
Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani
Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani
4.PROSES
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya beradai 3-4 Km
di bawah permukaan. Untuk mengambil minyak bumi tersebut kita harus membuat
sumur bor yang telah di sesuaikan kedalamannya. Minyak mentah yang diperoleh
ditampung dalam kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak atau sering disebut oil refinery dengan
menggunakan pipa. Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan
sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah tersebut haruslah
diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
dengan jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui
distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut dilakukan karena
titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon (C)
dalam molekulnya. Mula mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400oC.
Setelah dipanaskan kemudian di alirkan ke menara
fraksionasi.
gambar:
menara fraksionasi/destilasi.
http://www.acehforum.or.id
Dimenara inilah terjadi proses
destilasi. Yaitu proses pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai
pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses desilasi adalah adanya perbedaan
komposisi antara fase cair dan fase uap. Dengan demikian apabila komposisi fase
cair dan face uap sama maka proses destilasi tidak mungkin dilakukan. Proses
destilasi pada kilang minyak bumi merupakan pengolahan secara fisika yang
primer sebagai awal dari semua proses memproduksi BBM (Bahan Bakar Minyak)
Skema eksplorasi minyak dan alat
penyulingan
Minyak mentah hasil dari pengeboran
di alirkan ke kapal tangker untuk kemudian di distribusikan ke kilang minyak.
Disinilah terjadi proses destilasi yang sudah di jalaskan di atas. Pertama,
miyak mentah dipanaska dengan suhu sekitar 400oC. Komponen yang
titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan akan mengalir turun ke
bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih randah akan menguap naik ke atas
melalui sungkup-sungkup yang disebus sungkup gelembung. Semakin keatas suhu di
dalam menara fraksionasi itu semakin rendah. Dengan demikian, setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen dengan titik didih lebih rendah akan terus naik ke bagian
yang lebih atas lagi. Begitulah seterusnya, sehingga komponen yang paling atas
itu berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas
petrolium tersebut dicairkan dan dikelan sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gas).
ØTREATING
Treating adalah pemurnian minyak
bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating
adalah sebagai berikut :
- Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap.
- Acid treatment,
yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
- Dewaxing
yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari
fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour
point yang rendah.
- Deasphalting
yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas
- Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Ø FILTRASI
Filtrasi, yakni proses penyingkiran
padatan dari cairan, adalah metoda pemurnian cairan dan larutan yang paling
mendasar. Filtrasi tidak hanya digunakan dalam skala kecil di laboratorium
tetapi juga di skala besar di unit pemurnian air. Kertas saring dan saringan
digunakan untuk menyingkirkan padatan dari cairan atau larutan. Dengan mengatur
ukuran mesh, ukuran partikel yang disingkirkan dapat dipilih.Biasanya filtrasi
alami yang digunakan. Misalnya, sampel yang akan disaring dituangkan ke corong
yang di dasarnya ditaruh kertas saring. Fraksi cairan melewati kertas saring
dan padatan yang tinggal di atas kertas saring. Bila sampel cairan terlalu
kental, filtrasi dengan penghisapan digunakan. Alat khusus untuk mempercepat
filtrasi dengan memvakumkan penampung filtrat juga digunakan.Filtrasi dengan
penghisapan tidak cocok bila cairannya adalah pelarut organik mudah menguap.
Dalam kasus ini tekanan harus diberikan pada permukaan cairan atau larutan
(filtrasi dengan tekanan).
Ø
ADSORPSI
Tidak mudah menyingkirkan partikel
yang sangat sedikit dengan filtrasi sebab partikel semacam ini akan cenderung
menyumbat penyaringnya. Dalam kasus semacam ini direkomendasikan penggunaan
penyaring yang secara selektif mengadsorbsi sejumlah kecil pengotor. Bantuan
penyaring apapun akan bisa digunakan bila saringannya berpori, hidrofob atau
solvofob dan memiliki kisi yang kaku. Celit, keramik diatom dan tanah liat
teraktivasi sering digunakan. Karbon teraktivasi memiliki luas permukaan yang
besar dan dapat mengadsorbsi banyak senyawa organik dan sering digunakan untuk
menyingkirkan zat yang berbau (dalam banyak kasus senyawa organik) dari udara
atau air. Silika gel dapat mengadsorbsi air dan digunakan meluas sebagai
desikan.
Lapisan-lapisan penyaring dalam unit
pengolah air terdiri atas lapisan-lapisan material. Lapisan penyaring yang
mirip untuk penggunaan domestik sekarang dapat diperoleh secara komersial.
Ø REKRITALISASI
Sebagai metoda pemurnian padatan,
rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun
beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda
yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya (tidak perlu alat
khusus) dan karena keefektifannya. Ke depannya rekristalisasi akan tetap metoda
standar untuk memurnikan padatan.Metoda ini sederhana, material padayan ini
terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih
pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan
panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan
biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan
mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk
mencapai jenuh.
Ø DISTILASI
Distilasi adalah seni memisahkan dan
pemurnian dengan menggunakan perbedaan titik didih. Distilasi memiliki sejarah
yang panjang dan asal distilasi dapat ditemukan di zaman kuno untuk mendapatkan
ekstrak tumbuhan yang diperkirakan dapat merupakan sumber kehidupan. Teknik
distilasi ditingkatkan ketika kondenser (pendingin) diperkenalkan. Gin dan
whisky, dengan konsentrasi alkohol yang tinggi, didapatkan dengan teknik yang
disempurnakan ini.Pemisahan campuran cairan menjadi komponen dicapai dengan
distilasi fraksional. Prinsip distilasi fraksional dapat dijelaskan dengan
menggunakan diagram titik didih-komposisi (Gambar 12. 1). Dalam gambar ini,
kurva atas menggambarkan komposisi uap pada berbagai titik didih yang
dinyatakan di ordinat, kurva bawahnya menyatakan komposisi cairan. Bila cairan
dengan komposisi l2 dipanaskan, cairan akan mendidih pada b1.
Komposisi uap yang ada dalam kesetimbangan dengan cairan pada suhu b1
adalah v1. Uap ini akan mengembun bila didinginkan pada bagian lebih
atas di kolom distilasi (Gambar 12.2), dan embunnya mengalir ke bawah kolom ke
bagian yang lebih panas. Bagian ini akan mendidih lagi pada suhu b2
menghasilkan uap dengan komposisi v2. Uap ini akan mengembun
menghasilkan cairan dengan komposisi l3.Jadi, dengan mengulang-ulang
proses penguapan-pengembunan, komposisi uap betrubah dari v1 ke v2
dan akhirnya ke v3 untuk mendapatkan konsentrasi komponen A yang
lebih mudah menguap dengan konsentrasi yang tinggi.
Gambar 12.1 Diagram titik didih-
komposisi larutan ideal campuran cauran A dan B. Komposisi cairan berubah dari
l1 menjadi l2 dan akhirnya l3. Pada setiap
tahap konsentrasi komponen B yang kurang mudah menguap lebih tinggi daripada di
fasa uapnya.Contoh soal 12.1 Distilasi fraksional Tekanan uap benzen dan toluen
berturut-turut adalah 10,0 x 104 N m-2 dan 4,0 x 104
N m-2, pada80°C. Hitung fraksi mol toluen dalam uap yang berada
dalam kesetimbangan dengan cairan yang terdiri atas 0,6 mol toluen dan 0,4
molar benzen. Hitung fraksi mol toluen x dalam fas uap.Jawab Dengan bantuan
hukum Raoult (bab 7.4(b)), komposisi uapnya dapat dihitung sebagai berikut.
Jumlah mol toluen di uap /jumlah mol benzen di uap = [0,60 x (4,0 x 104)]/[0,40
x (10,0 x 104)] = 0,60.
Fraksi mol toluen di uap x adalah: x/(1 – x) = 0,60; x = 0,60 / (1,0 + 0,60) = 0,375.
Fraksi mol toluen di uap x adalah: x/(1 – x) = 0,60; x = 0,60 / (1,0 + 0,60) = 0,375.
Bila dibandingkan dengan komposisi
cairan, konsentrasi toluen di fasa uap lebih besar menunjukkan bahwa adanya
pengaruh distilasi fraksional.
Kolom distilasi yang panjang dari
alat distilasi digunakan di laboratorium (Gambar 12.2) memberikan luas
permukaan yang besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat
bersentuhan. Di puncak kolom, termometer digunakan untuk mengukur suhu fraksi
pertama yang kaya dengan komponen yang lebih mudah menguap A. Dengan
berjalannya distilasi, skala termometer meningkat menunjukkan bahwa komponen B
yang kurang mudah menguap juga ikut terbawa. Wadah penerima harus diubah pada
selang waktu tertentu.
Bila perbedaan titik didih A dan B
kecil, distilasi fraksional harus diulang-ulang untuk mendapatkan pemisahan
yang lebih baik. Produksi minyak bumi tidak lain adalah distilasi fraksional
yang berlangsung dalam skala sangat besar.
Ø
EKSTRASI
Ekstraksi adalah teknik yang sering
digunakan bila senyawa organik (sebagian besar hidrofob) dilarutkan atau
didispersikan dalam air. Pelarut yang tepat (cukup untuk melarutkan senyawa
organik; seharusnya tidak hidrofob) ditambahkan pada fasa larutan dalam airnya,
campuran kemudian diaduk dengan baik sehingga senyawa organik diekstraksi
dengan baik. Lapisan organik dan air akan dapat dipisahkan dengan corong pisah,
dan senyawa organik dapat diambil ulang dari lapisan organik dengan
menyingkirkan pelarutnya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah dietil
eter C2H5OC2H5, yang memiliki titik
didih rendah (sehingga mudah disingkirkan) dan dapat melarutkan berbagai
senyawa organik.
Ekstraksi bermanfaat untuk
memisahkan campuran senyawa dengan berbagai sifat kimia yang berbeda. Contoh
yang baik adalah campuran fenol C6H5OH, anilin C6H5NH2
dan toluen C6H5CH3, yang semuanya larut dalam
dietil eter. Pertama anilin diekstraksi dengan asam encer. Kemudian fenol
diekstraksi dengan basa encer. Toluen dapat dipisahkan dengan menguapkan
pelarutnya. Asam yang digunakan untuk mengekstrak anilin ditambahi basa untuk
mendapatkan kembali anilinnya, dan alkali yang digunakan mengekstrak fenol
diasamkan untuk mendapatkan kembali fenolnya.
5.DAMPAK
PEMBAKARAN MINYAK BUMI
- Pencemaran udara
Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi - Perubahan iklim
Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2¬. Gas tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang sekarang ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang memicu perubahan iklim di berbagai balah an dunia - Pencemaran air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.
6.ENERGI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK BUMI
1.Biogas
Teknologi
biogas adalah suatu teknologi yang dapat digunakan dimana saja selama tersedia
limbah yang akan diolah dan cukup air. Di Negara-negara maju perkembangan
teknologi biogas sejalan dengan perkembangan teknologi lainnya. Di Indonesia
prospek teknologi biogas cukup baik sejalan dengan program pemerintah tentang
peningkatan kebutuhan susu dan swasembada daging tahun 2010, yang cukup mungkin
penyediaan bahan baku biogas. Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan
karena produksi biogas peternakan ditunjang oleh kondisi yang kondusif dari
perkembangan dunia peternakan sapi di Indonesia. Disamping itu, kenaikan tarif
dasar listrik (TDL), kenaikan harga LPG
(Liquified Petroleum Gas), premium,
minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar telah mendorong
pengembangan sumber energi alternatif yang murah, berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
2.Angin
Seperti
yang kita ketahui angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam,
Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi
listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar
rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan
energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai
sebelum dapat dimanfaatkan. Belakangan ini angin sudah mulai banyak digunakan
dibeberapa negara terutama negara-negara yang memiliki landscape alam yang
banyak berhubungan dengan angin.
3. Pembangkit Listrik Tenaga OmbakAir laut memiliki banyak manfaat Salah satunya, menghasilkan energi listrik dari pusat pembangkit listrik tenaga ombak. Sifat kontinyuitasnya yang tersedia terus setiap waktu menjadikan ombak baik untuk dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik Melalui pembangkit listrik ini, energi besar yang dimiliki ombak dapat diubah menjadi tenaga listrik. Listrik dari tenaga ombak ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini.
Pembangkit listrik tenaga ombak telah diuji cobakan di pulau Islay, di lepas pantai barat Skotlandia, dan menghasilkan 500 KW listrik yang cukup untuk kebutuhan 400 rumah tangga.
Cara kerja pembangkit listrik baru ini sangat sederhana. Sebuah tabung beton dipasang pada suatu ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya dipasang dibawah permukaan air laut. Tiap kali ada ombak yang datang ke pantai, air di dalam tabung beton itu akan mendorong udara yang terdapat di bagian tabung yang terletak di darat. Pada saat ombak surut, terjadi gerakan udara yang sebaliknya dalam tabung tadi. Gerakan udara yang bolak-balik inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan sebuah pembangkit listrik. Sebuah alat khusus dipasang pada turbin itu supaya turbin hanya berputar satu arah, walaupun arah arus udara dalam tabung beton itu silih berganti.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut
Wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau. Cukup banyak selat sempit yang membatasinya maupun teluk yang dimiliki masing-masing pulau. Hal ini memungkinkan untuk memanfaatkan energi pasang surut. Saat laut pasang dan saat laut surut aliran airnya dapat menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik.
Proyek pembangunan pusat listrik tenaga pasang surut yang pertama, terdapat di La Rance, antara St Maro dan Dinard, Brittany, Perancis. Secara resmi, proyek ini dibuka oleh presiden Perancis, Jenderal De Gaulle, bulan November 1956. Pelaksanaan proyek mercusuar ini bertujuan untuk memasok kebutuhan energi. Karena semasa Perang Dunia II, konsumsi listrik Perancis bertambah dua kali lipat. Pemanfaatan pusat listrik energi pasang surut yang direalisasikan di La Ranche Perancis juga diikuti oleh Rusia di Murmansh, Lumboy, Tae Menzo Boy, dan The Thite Sea. Tidak jauh dari Indonesia, ada Australia yang memanfaatkannya di Kimberly. Saat ini potensi energi pasang surut di seluruh samudera di dunia tercatat 3.106 MW.
Untuk Indonesia daerah yang potensial adalah sebagian Pulau Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Papua, dan pantai selatan Pulau Jawa, karena pasang surutnya bisa lebih dari lima meter.
Mekanisme pusat listrik energi pasang surut tergantung pada beberapa faktor: arah angin, kecepatan, lamanya bertiup, dan luas daerah yang dipengaruhi. Oleh karena itu, di dalam penelitian mengenai energi ini faktor meteorologi/geofisika menjadi kuncinya.
Pada pemanfaatan energi ini diperlukan daerah yang cukup luas untuk menampung air laut (reservoir area). Namun, sisi positifnya adalah tidak menimbulkan polutan bahan-bahan beracun baik ke air maupun udara.
Selain panas laut dan pasang surut, masih ada energi samudera lain yaitu energi gelombang. Sudah banyak pemikiran untuk mempelajari kemungkinan pemanfaatan energi yang tersimpan dalam ombak laut. Salah satu negara yang sudah banyak meneliti hal ini adalah Inggris.
Menurut pengamatan Hulls, deretan ombak (gelombang) yang terdapat di sekitar pantai Selandia Baru dengan tinggi rata-rata 1 meter dan periode 9 detik mempunyai daya sebesar 4,3 kW per meter panjang ombak. Sedangkan deretan ombak serupa dengan tinggi 2 meter dan 3 meter dayanya sebesar 39 kW per meter panjang ombak. Untuk ombak dengan ketinggian 100 meter dan perioda 12 detik menghasilkan daya 600 kW per meter.
Karena beberapa laut di Indonesia mempunyai ombak dengan ketinggian di atas 5 meter, maka potensi energi gelombangnya perlu diteliti lebih jauh.
5. Energi Panas Laut
Konversi energi panas laut adalah sistem konversi energi yang terjadi akibat perbedaan suhu di permukaan dan di bawah laut menjadi energi listrik. Potensi terbesar konversi energi panas laut untuk pembangkitan listrik terletak di khatulistiwa. Soalnya, sepanjang tahun di daerah khatulistiwa suhu permukaan laut berkisar antara 25-30°C, sedangkan suhu di bawah laut turun 5-7°C pada kedalaman lebih dari 500 meter.
Terdapat dua siklus konversi energi panas laut, yaitu siklus Rankine terbuka dan siklus Rankine tertutup. Sebagai pembangkit tenaga listrik, konversi energi panas laut siklus Rankine terbuka memerlukan diameter turbin sangat besar untuk menghasilkan daya lebih besar dari 1MW, sedangkan komponen yang tersedia belum memungkinkan untuk menghasilkan daya sebesar itu, alternatif lain yaitu siklus Rankine tertutup dengan fluida kerja amonia atau freon.
Berdasarkan letak penempatan pompa kalor, konversi energi panas laut dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe, konversi energi panas laut landasan darat, konversi energi panas laut terapung landasan permanen, dan konversi energi panas laut terapung kapal.
Konversi energi panas laut landasan darat alat utamanya terletak di darat, hanya sebagian kecil peralatan yang menjorok ke laut. Kelebihan sistem ini adalah dayanya lebih stabil dan pemeliharaannya lebih mudah. Kekurangan sistem jenis ini membutuhkan keadaan pantai yang curam, agar tidak memerlukan pipa air dingin yang panjang.
Status teknologi konversi energi panas laut jenis ini baru pada tahap percontohan dengan kapasitas 100 W dan dengan fluida kerja freon yang dilakukan oleh TEPSCO-Jepang, dengan lokasi percontohan di Kepulauan Nauru. Selain itu dibangun pusat penelitian dan pengembangan konversi energi panas laut landasan darat (STF) yang terletak di Hawaii.
Untuk konversi energi panas laut terapung landasan permanen, diperlukan sistem penambat dan sistem transmisi bawah laut, sehingga permasalahan utamanya pada sistem penambat dan teknologi transmisi bawah laut yang mahal. Jenis ini masih dalam taraf penelitian dan pengembangan.
Konversi energi panas laut terapung kapal beroperasi dengan bebas karena dibangun di atas kapal. Biasanya energi listrik yang dihasilkan untuk memproduksi berbagai bahan yaitu amonia, hidrogen, methanol, dan lain-lain.
Status teknologi konversi energi panas laut jenis ini baru taraf percontohan, dengan nama pembangkit Mini OTEC yang berkapasitas 50 kW dengan lokasi percontohan di laut Hawaii. Mini OTEC menghasilkan daya bersih 10 kW sampai 15 kW. Selain itu, pada tempat yang sama beroperasi konversi energi panas laut dengan nama OTEC1 dengan kapasitas 1 MW.
Perkembangan teknologi konversi energi panas laut di Indonesia baru mencapai status penelitian, dengan jenis konversi energi panas laut landasan darat dan dengan kapasitas 100 kW, lokasi di Bali Utara.
7.KEGUNAAN HASIL PEMISAHAN MINYAK BUMI
Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
Kerosin
Pemakaian
kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin berkurang, sekarang
kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting dari kerasin antara
lain:
1.
Minyak Lampu
Kerosin
sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-
sifat
yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :
* Warna
Kerosin
dibagai dalam berbagai kelas warna:
-
Water spirit (tidak berwarna)
-
Prime spirit
-
Standar spirit
Di
India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini
adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang
dapat membakar dengan baik.
Sifat bakar
Nyala
kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
-
Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena
apinya
mulai berarang.
-
Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
-
Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.
Viskositas Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya
gaya kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran
kerosin tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu
mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi
arang (hangus) karena kekurangan minyak. Kadar belerang Sama seperti kadar
belerang pada bensin.
LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Followback blog Saya Gan, http://eskrimsandwich.blogspot.com
ReplyDeletethanks :)